Sumatera Barat | Lomba Pacu Jawi di Tanah Datar Sumatera Barat sedang berlangsung dan dapat disaksikan siang hari ini di Kecamatan Pariangan, Sawah Tangah, Sabtu, (20/01/2024).

“Lomba Pacu Jawi mampu menyedot turis mancanegara, juga mampu meningkatkan perekonomian warga setempat, seperti warga yang membuka warung nasi, sate, dan kopi,” tutur Leon kepada jurnalmedianusantara.com. Sabtu, (20/01/2024).

Leon mengatakan, acara Pacu Jawi diselenggarakan secara begiliran di Tanah Datar dengan adanya acara Pacu Jawi ini bisa menarik perhatian minat wisatawan lokal maupun mancanegara.

Leon saat menyaksikan Pacu Jawi

Menurut Leon berkunjung ke Sumatera Barat, Kecamatan Tanah Datar jika belum menyaksikan permainan tradisional Pacu Jawi. “Dalam bahasa Minang, Jawi berarti Sapi. Tapi Pacu Jawi ini beda dengan Karapan Sapi Madura, Perbedaan mencolok adalah lahan yang digunakan. Kalau Karapan Sapi menggunakan tanah datar sebagai arena, sedangkan Pacu Jawi menggunakan area sawah yang sudah basah. Sehingga kalau difoto tampak lebih dramatis dan banyak mendapatkan momen yang bagus,” ujar Leon.

Yang unik Pacu Jawi dilepas sendirian dan tidak dipasang lawan, konon cara ini dibuat agar tidak terjadi taruhan yang kerap terjadi pada setiap balapan.

Jokinya dibekali alat bajak pacu yang terbuat dari bambu sebagai alat berpijak sewaktu perlombaan dimulai. Ternyata alat tersebut merupakan salah satu peralatan yang digunakan petani untuk membajak sawah.

Jika Anda sudah puas menikmati menonton Pacu Jawi di sekitar arena, sudah disiapkan pasar rakyat. Di sini banyak dijual kuliner khas Minang yang musti wajib dicoba satu persatu. Jadi tunggu apalagi? Saatnya berkemas dan pergi menikmati aksi Pacu Jawi ini.

Leon berharap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, bisa mensosialisasikan Pacu Jawi kepada wisatawan mancanegara untuk datang ke Sumatera Barat, Kecamatan Pariangan, Sawah Tangah.

(Andri)