Jakarta – Ketua Pokja PWI Jakpus mendesak Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia, Yusril Ihza Mahendra untuk menyelidiki penyebab kaburnya 7 tahanan narkoba di Rutan Salemba Kelas Satu Jakarta pada Selasa, 12 November 2024.

“Kasie Humas Rutan Kelas Satu Salemba, Imam melalui aplikasi via WhatsApp, namun sangat disayangkan, Imam tidak menjawab ataupun merespon WA,” ungkap Ketua Pokja PWI Jakpus, Helmi A.R, Kamis, (14/11/2024).

Helmi berkomentar bahwa ini adalah bentuk keteledoran dari seorang pimpinan dalam berkoordinasi dengan jajaran dibawahnya.

“Ini adalah bentuk keteledoran dari mulai petugas jaga sampai ke pimpinan, seharusnya ditanyakan. Selama ini kerjanya apa !!!?, padahal ini era jamannya digitalisasi yang mana CCTV seharusnya ada disetiap sudut bangunan Rutan Kelas Satu Salemba,” ungkapnya kepada Jurnal Media Nusantara.

Helmi juga sempat menyebut Kasie Humas Rutan Salemba, Imam terkesan menghindar dengan tidak diresponnya telpon ataupun chattingan WhatsApp. Sudah jelas Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)

“Tujuh tahanan kasus narkoba melarikan diri dari Rutan Kelas Satu Salemba, Jakarta melalui gorong -gorong saluran air. Anggota DPR RI pun melakukan sidak ke Rutan Kelas Satu Salemba pada hari ini Kamis, 14 November 2024,” beber Helmi.

Lanjut Helmi mengungkapkan, jaman digitalisasi, yang mana CCTV seharusnya bisa menjadi langkah awal untuk mengetahui penyebab kaburnya tujuh tahanan narkoba.

 Indentitas 7 (tujuh) tahanan narkoba yang melarikan diri dari Rutan Salemba Kelas Satu Jakarta Pusat ;

1. Murtala bin Ilyas (43)

2. Meri Janwar bin Zainal Abidin (39)

3. Maulana bin Sulaiman (29)

4. Wahyudi bin Tamrin (47)

5. Annas Alkarim bin Rusli (22)

6. Agus Salim bin Nurdin (27) 

7. Jamaludin bin Ibrahim (29)

Helmi A.R mengatakan dirinya bersama Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya sangat mendukung Pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mengusung visi ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045’. Visi itu akan diwujudkan dengan delapan misi yang disebut Asta Cita.

(nv/nv)