Semarang – Pemkot Semarang dibawah kepemimpinan Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu biasa disapa Mba Ita secara berwawasan luas menggagas transformasi destinasi wisata Pantai Tirang di Kecamatan Semarang Barat.
Fokus utama pada peningkatan akses masuk dengan dua jalur melalui jalan TNI Penerbad dan Perumahan Graha Padma yang akan disinkronkan. Senin, (02/03/2024).
Mba Ita menegaskan kolaborasi erat dengan Pokdarwis Pantai Tirang untuk memastikan keberlanjutan dan keindahan destinasi. Rencana pembenahan dan integrasi wisata melibatkan pengembangan desain khusus Pantai Tirang, serta kerja sama dengan Graha Padma yang masih dalam tahap penelusuran kepemilikan lahan.
Sementara Kepala Bidang Perekonomian Bappeda Kota Semarang, Luthfi Eko Nugroho, menyampaikan potensi kerjasama dengan Graha Padma untuk menghubungkan akses ke Pantai Tirang, membuka peluang wisatawan menuju Padma Piazza.
Pemkot Semarang siap mendukung desain jembatan penghubung dengan izin dari Graha Padma, menciptakan sinergi positif bagi kedua destinasi.
“Kami baru telusuri kepemilikan lahannya, jika milik pemerintah, kami akan mengembangkan. Jika bukan, perlu pembiayaan lain. Sejauh ini, kami terlibat dalam pembinaan Pokdarwis untuk menata Pantai Tirang agar semakin menarik,” ungkap Mba Ita.
Luthfi Eko Nugroho, menegaskan potensi kerjasama dengan Graha Padma, menghubungkan akses ke Pantai Tirang, membuka peluang wisatawan, serta menyatakan kesiapan Pemkot Semarang mendukung desain jembatan penghubung dengan izin dari Graha Padma.
Ini menciptakan sinergi positif bagi kedua destinasi wisata yang sedang dikembangkan.
Pemkot Semarang mengadakan study selanjutnya, semua pihak untuk bersatu dalam mewujudkan Pantai Tirang sebagai destinasi wisata keindahan pantai baru, menggabungkan keindahan alam dengan kenyamanan akses.
Transformasi ini diharapkan menjadi langkah positif bagi pengembangan pariwisata Kota Semarang secara keseluruhan.
“Mari bersama-sama membangun destinasi unggulan yang memperkaya pengalaman wisatawan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.” Pungkas Mba Ita.
Tinggalkan Balasan